Ditekan Politisi Jahat PDI-P, Ex-Teman Ahok Ini Lantas Membuat Pengakuan Hoax?

Para mantan relawan Teman Ahok yang membuat pengakuan publik atas tekanan politisi PDI-P.

Berita Metropolitan, Jakarta. Belum selesai isu aliran dana Rp. 30 M ke Teman Ahok, kini Teman Ahok justru diserang oleh mantan relawannya. Hari ini (22/6/2016) mereka membongkar borok Teman Ahok melalui konferensi pers di Jakarta.

(Baca juga Karena ini Mantan Relawan Teman Ahok Bongkar "Borok" Pengumpulan KTP Dukungan Untuk Ahok).

Melalui berbagai penelusuran di lapangan dan media, para wartawan mendapatkan informasi yang mengejutkan. Ternyata para relawan yang terdiri atas Dodi Hendaryadi, Richard Soekarno, Paulus Romindo, Khusnul Nurul  dan Della Novianty punya hubungan erat dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Gerindra.

Sebagian dari mereka merupakan simpatisan PDI-P.

Yang lebih mengejutkan, ternyata pengakuan mereka kepada publik pun tidak lepas dari tekanan para politisi kedua partai tersebut, yang selama ini memang berusaha keras menggagalkan usaha Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) maju sebagai Cagub dalam Pilkada DKI 2017.

Nampaknya para mantan relawan Teman Ahok ini mendapatkan tekanan secara psikologis dari pernyataan Anggota Komisi III DPR Fraksi PDI-P Junimart Girsang yang sebelumnya menuduh Teman Ahok menerima aliran dana Rp. 30 M dari pengembang proyek reklamasi.

(Baca juga Ahok: Junimart Girsang, Politisi PDIP Yang Jahat!)

Mereka diminta memberikan pengakuan publik agar tidak terkena imbas dari isu suap yang dihembuskan oleh Junimart tersebut.

"Dodi takut tuh setelah ada tekanan dari politisi PDI-P," demikian disampaikan orang dekat Dodi Hendaryadi kepada wartawan, Rabu (22/6/2016).

Melalui pengakuan para mantan relawan Teman Ahon ini, PDI-P ingin membuktikan bahwa tuduhan mereka benar.

Menanggapi pengakuan Dodi Hendaryadi dkk itu, "Teman Ahok" memberi klarifikasi melalui akun Twitter @temanAhok, Rabu (22/6/2016).

"Ada serangan lagi utk membusukkan Teman Ahok. tapi alhamdulillah kecil sekali hehe. jam 3 kita press conference di sekretariat."

"Sekelompok pemalsu ktp (yg sebenarnya rentan dipidana oleh yg pemiliki ktp), melakukan bunuh diri, krn mau dipolitisasi utk serang TA." (detik/kompas/tribun/bnkri-0622).

Source link

Tweet